التصنيفات
القرآن الكريم

المختصر في التفسير Indonesia سورة [آل عمران]

۞إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰٓ ءَادَمَ وَنُوحٗا وَءَالَ إِبۡرَٰهِيمَ وَءَالَ عِمۡرَٰنَ عَلَى ٱلۡعَٰلَمِينَ

الإندونيسية | Indonesia

Sesungguhnya Allah telah memilih Adam -‘alaihissalām- dan memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepadanya. Lalu Allah memilih Nuh dan menjadikannya sebagai rasul pertama untuk penduduk bumi. Lalu Allah memilih Ibrahim dan menjadikan derajat kenabian tetap berada di dalam jajaran keturunannya, dan Allah juga memilih Āli ‘Imrān (keluarga ‘Imrān). Allah telah memilih mereka semua dan memberi mereka kelebihan atas orang-orang yang hidup sezaman mereka.

ذُرِّيَّةَۢ بَعۡضُهَا مِنۢ بَعۡضٖۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

الإندونيسية | Indonesia

Orang-orang tersebut, yakni para nabi dan keturunan mereka yang mengikuti jalan mereka adalah keturunan yang sambung-menyambung satu sama lain dalam menauhidkan Allah dan mengerjakan amal saleh. Mereka saling mewarisi akhlak-akhlak yang mulia dan sifat-sifat yang terhormat. Allah Maha Mendengar ucapan hamba-hamba-Nya, lagi Maha Mengetahui perbuatan mereka. Oleh karena itulah, Allah mengistimewakan dan memilih siapa yang Dia kehendaki di antara mereka.

إِذۡ قَالَتِ ٱمۡرَأَتُ عِمۡرَٰنَ رَبِّ إِنِّي نَذَرۡتُ لَكَ مَا فِي بَطۡنِي مُحَرَّرٗا فَتَقَبَّلۡ مِنِّيٓۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ

الإندونيسية | Indonesia

Ingatlah -wahai Rasul- ketika istri ‘Imrān, ibunya Maryam -‘alaihassalām- berkata, “Ya Tuhanku! Sesungguhnya aku telah memaksakan diriku untuk menjadikan anak yang kukandung di dalam perutku ini sebagai anak yang hanya mengabdi kepada-Mu, terbebas dari segala sesuatu (urusan duniawi) dan menjadi pelayan rumah-Mu. Oleh karena itu, terimalah amal ini dariku. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doaku dan Maha Mengetahui niatku.”

فَلَمَّا وَضَعَتۡهَا قَالَتۡ رَبِّ إِنِّي وَضَعۡتُهَآ أُنثَىٰ وَٱللَّهُ أَعۡلَمُ بِمَا وَضَعَتۡ وَلَيۡسَ ٱلذَّكَرُ كَٱلۡأُنثَىٰۖ وَإِنِّي سَمَّيۡتُهَا مَرۡيَمَ وَإِنِّيٓ أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ ٱلرَّجِيمِ

الإندونيسية | Indonesia

Setelah usia kehamilannya sempurna, ia pun melahirkan anaknya, lalu memohon ampunan kepada Allah -karena sebelumnya dia berharap anak yang lahir anak laki-laki- dengan mengatakan, “Ya Tuhanku! Sesungguhnya aku telah melahirkan anak perempuan.” Padahal, Allah lebih tahu tentang anak yang dilahirkannya dan anak laki-laki yang semula diharapkannya itu tidak seperti anak perempuan yang diberikan kepadanya dalam hal kekuatan dan fisiknya. “Sesungguhnya aku memberinya nama Maryam, dan aku meminta perlindungan kepada-Mu untuk dia dan keturunannya dari gangguan setan yang terusir dari rahmat-Mu.”

فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٖ وَأَنۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنٗا وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّاۖ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيۡهَا زَكَرِيَّا ٱلۡمِحۡرَابَ وَجَدَ عِندَهَا رِزۡقٗاۖ قَالَ يَٰمَرۡيَمُ أَنَّىٰ لَكِ هَٰذَاۖ قَالَتۡ هُوَ مِنۡ عِندِ ٱللَّهِۖ إِنَّ ٱللَّهَ يَرۡزُقُ مَن يَشَآءُ بِغَيۡرِ حِسَابٍ

الإندونيسية | Indonesia

Kemudian Allah menerima nazarnya dengan baik dan menumbuhkan Maryam dengan pertumbuhan yang baik. Allah menjadikan hati hamba-hamba-Nya yang saleh sayang kepadanya dan memberikan hak asuhnya kepada Zakaria -‘alaihissalām-. Setiap kali Zakaria menemui Maryam di tempat ibadahnya, dia selalu menemukan rezeki yang baik dan mudah di tempatnya. Lalu Zakaria pun bertanya kepada Maryam, “Wahai Maryam! Dari mana engkau mendapatkan rezeki ini?” Maryam menjawab, “Rezeki ini berasal dari Allah. Sesungguhnya Allah memberikan rezeki yang luas dan tidak terhingga kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.”

وَإِذۡ قَالَتِ ٱلۡمَلَـٰٓئِكَةُ يَٰمَرۡيَمُ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰكِ وَطَهَّرَكِ وَٱصۡطَفَىٰكِ عَلَىٰ نِسَآءِ ٱلۡعَٰلَمِينَ

الإندونيسية | Indonesia

Ingatlah -wahai Rasul- ketika para malaikat berkata kepada Maryam -‘alaihassalām-, “Sesungguhnya Allah telah memilihmu karena engkau memiliki sifat-sifat terpuji. Dia telah menyucikanmu dari berbagai kekurangan, dan memilihmu di antara wanita-wanita lain yang ada di masamu.

يَٰمَرۡيَمُ ٱقۡنُتِي لِرَبِّكِ وَٱسۡجُدِي وَٱرۡكَعِي مَعَ ٱلرَّـٰكِعِينَ

الإندونيسية | Indonesia

Wahai Maryam! Perpanjanglah berdiri di waktu salat, bersujudlah kepada Tuhanmu, dan rukuklah kepada-Nya bersama orang-orang yang rukuk di antara hamba-hamba-Nya yang saleh!”

ذَٰلِكَ مِنۡ أَنۢبَآءِ ٱلۡغَيۡبِ نُوحِيهِ إِلَيۡكَۚ وَمَا كُنتَ لَدَيۡهِمۡ إِذۡ يُلۡقُونَ أَقۡلَٰمَهُمۡ أَيُّهُمۡ يَكۡفُلُ مَرۡيَمَ وَمَا كُنتَ لَدَيۡهِمۡ إِذۡ يَخۡتَصِمُونَ

الإندونيسية | Indonesia

Kisah tentang Zakaria dan Maryam -‘alaihimassalām- tersebut adalah bagian dari perkara gaib yang Kami wahyukan kepadamu -wahai Rasul-. Engkau tidak berada di antara para ulama dan orang-orang saleh yang ketika itu berseteru tentang siapa yang paling berhak mengasuh Maryam, sampai akhirnya mereka terpaksa menggunakan undian. Mereka melempar pena masing-masing dan pena Zakaria -‘alaihissalām- menjadi pemenangnya.

إِذۡ قَالَتِ ٱلۡمَلَـٰٓئِكَةُ يَٰمَرۡيَمُ إِنَّ ٱللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٖ مِّنۡهُ ٱسۡمُهُ ٱلۡمَسِيحُ عِيسَى ٱبۡنُ مَرۡيَمَ وَجِيهٗا فِي ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةِ وَمِنَ ٱلۡمُقَرَّبِينَ

الإندونيسية | Indonesia

Ingatlah -wahai Rasul- ketika para malaikat berkata, “Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah memberikan kabar gembira kepadamu tentang anak yang Dia ciptakan tanpa seorang ayah, melainkan dengan kalimat dari Allah, yaitu dengan mengatakan, ‘Jadilah!’, maka jadilah seorang anak dengan izin Allah. Nama anak itu ialah Almasih Isa bin Maryam. Dia memiliki kedudukan yang tinggi di dunia dan di akhirat dan dia termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah -Ta’ālā-.

وَيُكَلِّمُ ٱلنَّاسَ فِي ٱلۡمَهۡدِ وَكَهۡلٗا وَمِنَ ٱلصَّـٰلِحِينَ

الإندونيسية | Indonesia

Dia (Isa) berbicara kepada manusia ketika masih bayi, sebelum waktunya berbicara. Dia juga berbicara kepada manusia ketika sudah dewasa, setelah kekuatan fisik dan kejantanannya sempurna. Dia berbicara kepada mereka tentang ajaran yang berisi seruan untuk memperbaiki urusan agama dan urusan dunia mereka dan dia termasuk orang-orang saleh dalam berbicara dan bertindak.

قَالَتۡ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي وَلَدٞ وَلَمۡ يَمۡسَسۡنِي بَشَرٞۖ قَالَ كَذَٰلِكِ ٱللَّهُ يَخۡلُقُ مَا يَشَآءُۚ إِذَا قَضَىٰٓ أَمۡرٗا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ

الإندونيسية | Indonesia

Maryam mengungkapkan keheranannya tentang dirinya yang bisa mempunyai anak tanpa seorang suami dengan mengatakan, “Bagaimana mungkin aku punya anak, sedangkan aku tidak pernah didekati oleh laki-laki manapun, baik secara halal maupun haram?!” Malaikat menjawabnya, “Sama seperti Allah menciptakan anak untukmu tanpa ayah, Dia juga menciptakan apa saja yang dikehendaki-Nya dengan cara yang tidak biasa. Apabila Allah menghendaki sesuatu, Dia cukup mengatakan kepadanya, ‘Jadilah!’, maka jadilah sesuatu itu. Jadi, tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi kehendak-Nya.”

وَيُعَلِّمُهُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَٱلتَّوۡرَىٰةَ وَٱلۡإِنجِيلَ

الإندونيسية | Indonesia

Allah lalu mengajarkan kepadanya tata cara menulis, ketepatan dan kebenaran dalam berbicara dan bertindak. Dia juga mengajarkan kepadanya Kitab Taurat yang diturunkan kepada Musa -‘alaihissalām- dan mengajarkan kepadanya Kitab Injil yang akan diturunkan kepada dirinya.