التصنيفات
القرآن الكريم

المختصر في التفسير Indonesia سورة [مريم]

وَٱذۡكُرۡ فِي ٱلۡكِتَٰبِ مَرۡيَمَ إِذِ ٱنتَبَذَتۡ مِنۡ أَهۡلِهَا مَكَانٗا شَرۡقِيّٗا

الإندونيسية | Indonesia

Ceritakanlah -wahai Rasul- kisah Maryam -‘alaihassalām- dalam Al-Qur`ān yang diturunkan kepadamu, yaitu ketika ia mengasingkan diri dari keluarganya dan menyendiri di suatu tempat sebelah timur dari tempat mereka.

فَٱتَّخَذَتۡ مِن دُونِهِمۡ حِجَابٗا فَأَرۡسَلۡنَآ إِلَيۡهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرٗا سَوِيّٗا

الإندونيسية | Indonesia

Lalu ia memasang tabir yang melindunginya dari kaumnya, agar mereka tidak melihat ibadahnya terhadap Tuhannya, lalu Kami mengutus Jibril -‘alaihissalām- kepadanya, maka ia menampakkan diri dihadapannya dalam rupa manusia yang sempurna, maka Maryam pun merasa khawatir bila ia akan melakukan kejahatan pada dirinya.

قَالَتۡ إِنِّيٓ أَعُوذُ بِٱلرَّحۡمَٰنِ مِنكَ إِن كُنتَ تَقِيّٗا

الإندونيسية | Indonesia

Ketika ia melihatnya dalam rupa manusia yang sempurna tengah menuju kepada dirinya, ia berkata, “Sungguh aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dari keburukan yang akan anda lakukan, jika engkau benar-benar orang bertaqwa yang takut kepada Allah.”

قَالَ إِنَّمَآ أَنَا۠ رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَٰمٗا زَكِيّٗا

الإندونيسية | Indonesia

Jibril berkata, “Aku bukanlah manusia, namun aku adalah seorang utusan Tuhanmu, Dia mengutusku padamu untuk menyampaikan anugrah padamu berupa anak laki-laki yang baik lagi suci.”

قَالَتۡ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي غُلَٰمٞ وَلَمۡ يَمۡسَسۡنِي بَشَرٞ وَلَمۡ أَكُ بَغِيّٗا

الإندونيسية | Indonesia

Dalam keadaan heran, Maryam berkata, “Bagaimana mungkin aku memiliki anak laki-laki padahal tidak ada seorang suami atau laki-laki lain pun yang menyentuhku, dan aku bukan pula seorang pezina hingga harus memiliki anak?!”

قَالَ كَذَٰلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٞۖ وَلِنَجۡعَلَهُۥٓ ءَايَةٗ لِّلنَّاسِ وَرَحۡمَةٗ مِّنَّاۚ وَكَانَ أَمۡرٗا مَّقۡضِيّٗا

الإندونيسية | Indonesia

Jibril berkata kepadanya, “Benarlah ucapanmu bahwa tidak ada seorang suami atau laki-laki pun yang menyentuhmu dan engkau bukan pula seorang pezina, akan tetapi Tuhanmu berfirman, ‘Penciptaan anak tanpa ayah sungguh mudah bagi-Ku; agar anak yang dikaruniakan padamu tersebut menjadi tanda kebesaran dan kekuasaan Allah bagi manusia dan juga sebagai rahmat Kami atasmu dan atas orang-orang beriman kepada kerasulannya. Penciptaan anakmu ini merupakan ketentuan Allah yang telah diputuskan dan telah tertulis di Lauh Mahfuz.”

۞فَحَمَلَتۡهُ فَٱنتَبَذَتۡ بِهِۦ مَكَانٗا قَصِيّٗا

الإندونيسية | Indonesia

Kemudian dia pun mengandung setelah malaikat meniupkan penciptaan janin padanya, lalu ia mengasingkan diri dengan kandungannya tersebut ke tempat yang jauh dari manusia.

فَأَجَآءَهَا ٱلۡمَخَاضُ إِلَىٰ جِذۡعِ ٱلنَّخۡلَةِ قَالَتۡ يَٰلَيۡتَنِي مِتُّ قَبۡلَ هَٰذَا وَكُنتُ نَسۡيٗا مَّنسِيّٗا

الإندونيسية | Indonesia

Setelah itu, ia pun ditimpa rasa sakit melahirkan, sehingga memaksanya untuk bersandar pada pohon kurma. Maryam berkata, “Duhai, alangkah baiknya bila aku mati sebelum hari ini dan aku menjadi sesuatu yang dilupakan, agar aku tidak disangka berbuat buruk.”

فَنَادَىٰهَا مِن تَحۡتِهَآ أَلَّا تَحۡزَنِي قَدۡ جَعَلَ رَبُّكِ تَحۡتَكِ سَرِيّٗا

الإندونيسية | Indonesia

Maka, Isa menyerunya dari bawah kedua kakinya, “Janganlah engkau bersedih! Sungguh Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu yang engkau bisa meminum darinya.

وَهُزِّيٓ إِلَيۡكِ بِجِذۡعِ ٱلنَّخۡلَةِ تُسَٰقِطۡ عَلَيۡكِ رُطَبٗا جَنِيّٗا

الإندونيسية | Indonesia

Lalu peganglah pangkal pohon kurma itu dan goyangkanlah niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang mengkal dan ranum kepadamu saat itu juga.

فَكُلِي وَٱشۡرَبِي وَقَرِّي عَيۡنٗاۖ فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ ٱلۡبَشَرِ أَحَدٗا فَقُولِيٓ إِنِّي نَذَرۡتُ لِلرَّحۡمَٰنِ صَوۡمٗا فَلَنۡ أُكَلِّمَ ٱلۡيَوۡمَ إِنسِيّٗا

الإندونيسية | Indonesia

Makanlah rutab (kurma matang) itu, minumlah dari air itu, bergembiralah dengan kelahiran anakmu, dan jangan bersedih! Jika engkau melihat seseorang lalu bertanya tentang anak itu maka katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah mewajibkan atas diriku untuk Tuhanku agar tidak berbicara dan hari ini aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun’.”

فَأَتَتۡ بِهِۦ قَوۡمَهَا تَحۡمِلُهُۥۖ قَالُواْ يَٰمَرۡيَمُ لَقَدۡ جِئۡتِ شَيۡـٔٗا فَرِيّٗا

الإندونيسية | Indonesia

Kemudian Maryam membawa bayinya kepada kaumnya dengan menggendongnya, lalu dengan nada mengingkari kaumnya tersebut berkata kepadanya, “Wahai Maryam, sungguh engkau telah membawa sesuatu yang besar lagi mungkar karena datang dengan anak laki-laki yang lahir tanpa memiliki ayah.

يَـٰٓأُخۡتَ هَٰرُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ ٱمۡرَأَ سَوۡءٖ وَمَا كَانَتۡ أُمُّكِ بَغِيّٗا

الإندونيسية | Indonesia

Wahai wanita yang menyerupai Harun (seorang yang saleh) dalam ibadahnya! Sungguh ayahmu sama sekali bukan seorang pezina dan ibumu pun bukan seorang pezina. Engkau benar-benar berasal dari keluarga yang suci lagi terkenal dengan kesalehannya, lalu bagaimana bisa engkau melahirkan seorang anak laki-laki tanpa ayah?”

فَأَشَارَتۡ إِلَيۡهِۖ قَالُواْ كَيۡفَ نُكَلِّمُ مَن كَانَ فِي ٱلۡمَهۡدِ صَبِيّٗا

الإندونيسية | Indonesia

Lantas ia pun menunjuk kepada anaknya, Isa -‘alaihissalām- yang masih dalam buaian. Kaumnya berkata kepadanya dengan penuh keheranan, “Bagaimana bisa kami berbicara dengan seorang anak yang masih dalam buaian?”

قَالَ إِنِّي عَبۡدُ ٱللَّهِ ءَاتَىٰنِيَ ٱلۡكِتَٰبَ وَجَعَلَنِي نَبِيّٗا

الإندونيسية | Indonesia

Berkatalah Isa -‘alaihissalām-, “Sesungguhnya aku adalah hamba Allah, Dia memberiku kitab Injil, dan menjadikan aku salah seorang dari nabi-nabi-Nya.

وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيۡنَ مَا كُنتُ وَأَوۡصَٰنِي بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱلزَّكَوٰةِ مَا دُمۡتُ حَيّٗا

الإندونيسية | Indonesia

Dia menjadikan aku sebagai orang yang memberikan banyak manfaat kepada hamba-hamba-Nya di mana pun aku berada dan memerintahkanku untuk mengerjakan shalat dan menunaikan zakat selama aku hidup.

وَبَرَّۢا بِوَٰلِدَتِي وَلَمۡ يَجۡعَلۡنِي جَبَّارٗا شَقِيّٗا

الإندونيسية | Indonesia

Dia juga menjadikanku berbakti kepada ibuku dan tidak menjadikanku sombong dan durhaka dalam ketaatan terhadap Tuhanku.

وَبَرَّۢا بِوَٰلِدَتِي وَلَمۡ يَجۡعَلۡنِي جَبَّارٗا شَقِيّٗا

الإندونيسية | Indonesia

Dia juga menjadikanku berbakti kepada ibuku dan tidak menjadikanku sombong dan durhaka dalam ketaatan terhadap Tuhanku.

وَٱلسَّلَٰمُ عَلَيَّ يَوۡمَ وُلِدتُّ وَيَوۡمَ أَمُوتُ وَيَوۡمَ أُبۡعَثُ حَيّٗا

الإندونيسية | Indonesia

Keselamatan dan keamanan dari setan dan para pembantunya dilimpahkan kepadaku pada hari lahirku, hari wafatku, dan hari aku dibangkitkan hidup kembali pada hari Kiamat kelak. Setan tidak sanggup menguasaiku dalam tiga kondisi yang menakutkan ini.”

ذَٰلِكَ عِيسَى ٱبۡنُ مَرۡيَمَۖ قَوۡلَ ٱلۡحَقِّ ٱلَّذِي فِيهِ يَمۡتَرُونَ

الإندونيسية | Indonesia

Orang yang memiliki sifat seperti ini adalah Isa bin Maryam. Adapun pernyataan ini maka merupakan pernyataan yang benar, bukan seperti pernyataan orang-orang sesat yang meragukan perkara Isa dan berselisih tentangnya.

مَا كَانَ لِلَّهِ أَن يَتَّخِذَ مِن وَلَدٖۖ سُبۡحَٰنَهُۥٓۚ إِذَا قَضَىٰٓ أَمۡرٗا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ

الإندونيسية | Indonesia

Tidak pantas bagi Allah untuk memiliki anak, sungguh Dia suci dari hal itu. Apabila Dia hendak menetapkan suatu perkara maka Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” maka jadilah sesuatu itu. Tuhan yang memiliki sifat seperti ini sungguh tersucikan dari sifat memiliki anak.